1. Pancasila
Nomor | Sila | Lambang |
---|---|---|
1. | Ketuhanan yang Maha Esa | |
2. | Kemanusiaan yang adil dan beradab | |
3. | Persatuan Indonesia | |
4. | Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan | |
5. | Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia |
2. Menyanyikan Lagu Wajib Nasional
Hari |
Lagu Wajib Nasional |
Lirik lagu |
---|---|---|
Senin |
Bagimu Negeri |
Padamu negeri kami berjanji
|
Selasa |
Maju Tak Gentar
|
Maju tak gentar, Membela yang benar, Maju tak gentar, Hak kita diserang Maju serentak, Mengusir penyerang, Maju serentak, Tentu kita menang Bergerak bergerak, Serentak serentak, Menerkam menerjang terkam Tak gentar tak gentar, Menyerang menyerang, Majulah majulah menang |
Rabu |
Halo-Halo Bandung |
Halo-halo Bandung, Ibu kota Periangan
|
Kamis |
Berkibarlah benderaku |
Berkibarlah benderaku, Lambang suci gagah perwira, Di seluruh pantai Indonesia, Kau tetap pujaan bangsa
|
Jumat |
Satu Nusa Satu Bangsa |
Satu nusa, Satu bangsa, Satu bahasa kita
|
3. Syahadat
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ
ʾašhadu ʾan lā ʾilāha ʾillā -llāh (artinya: Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak di ibadahi selain Allah)
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ ٱللَّٰهِ
wa ʾašhadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh ( artinya: dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.)
4. Doa Sebelum Belajar
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا
Rodhitu billahirobba, wabil islaamidina, wabi-muhammadin nabiyyaw warosula. Robbi zidnii ‘ilmaa warzuqnii fahmaa
Artinya: “Aku rida Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul. Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik”
5. Membaca Ayat-Ayat Suci Al-Quran
A. Surat Al Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn (Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḥmānir-raḥīm (Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.)
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm (Tunjukilah kami jalan yang lurus,)
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn ((yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.)
B. Surat Al Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad (Artinya: Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa’.)
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad (Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.)
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụladn ( Artinya: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.)
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad (Artinya: Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.)
C. Surat Al Falaq
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Qul a’uzoo bi rabbil-falaq (Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Min sharri ma khalaq (dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,)
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Wa min sharri ghasiqin iza waqab (dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,)
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
Wa min sharrin-naffaa-saati fil ‘uqad (dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),)
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Wa min shar ri haasidin iza hasad (dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.)
D. Surat AN NASS
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul a’uzu birabbin naas
(Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,)
مَلِكِ النَّاسِۙ
Malikin naas
- Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Ilaahin naas
- sembahan manusia,
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ
Min sharril was waasil khannaas
- dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ صُدُوۡرِ النَّاسِۙ
Al lazii yuwas wisu fii suduurin naas
- yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Minal jinnati wan naas
- dari (golongan) jin dan manusia.”